Tugas
individu
“MORFOLOGI dan MANFAAT
ALANG-ALANG (Imperata cylindrica)”

DISUSUN OLEH :
NITA ULFANITA
G11111266
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013
1.
Klasifikasi Imperata cylindrica
Menurut Plantamor, 2011 susunan klasifikasi dari Imperata
cylindrica yaitu:
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Imperata
Spesies : Imperata cylindrica
2.
Nama lokal Alang-alang Imperata cylindrica
Naleuneng lakoe (Aceh); jih (Gayo);
rih, ri (Batak); oo (Nias); alalang, hilalang, ilalang (Minangkabau); lioh
(Lampung); halalang, tigen, padang, tingan, puang, buhang, belalang, gohalang
(Dayak); eurih (Sunda); alang-alang kambengan (Jawa); kebut, lalang (Madura);
ambengan, lalang (Bali); kii, rii (Flores); padengo, padanga (Gorontalo); deya
(Bugis); erer, muis, wen (Seram); weli, welia, wed (Ambon). Nama simplisia
Imperatae Rhizoma; rimpang alang-alang.
3.
Morfologi Alang-alang Imperata cylindrica
Alang-alang adalah sejenis rumput menahun yang berumur panjang (parenial), tumbuh berumpun, dan memiliki tinggi 30 - 180 cm. Bertunas panjang bersisik dengan pucuknya yang runcing tajam menyerupai duri.
Ciri-ciri lain dari tumbuhan ini yaitu batang pendek menjulang ke atas yang
berbentuk silindris dengan garis tengah (diameter) 2 - 3 mm dan beruas-ruas.
Alang-alang memiliki daun berwarna hijau, berbentuk pita (ligulatus), panjang 12-80
cm dengan lebar 2-5 cm. Helaian daunnya tipis tegar, ujung meruncing (acuminatus),
tepi rata, disertai dengan pertulangan daun yang sejajar (parallel) dengan
permukaan atas halus dan permukaan bawah yang kasar (scaber).
Jenis bunga adalah bunga majemuk, bertangkai panjang,
berbentuk bulir (spica), di mana setiap bulirnya berekor puluhan helai
"rambut" putih sepanjang 8-14 mm yang mudah diterbangkan angin. Buah
yang dihasilkan oleh tumbuhan ini berbentuk biji jorong, panjang 1mm, dan
berwarna cokelat tua. Akarnya merupakan akar rimpang yang keras dan liat,
menjalar, berbuku-buku, dan berwarna putih.
Secara umum, ilalang digunakan untuk melindungi
lahan-lahan terbuka yang mudah tererosi. Kecepatan tumbuh, jalinan rimpang
alang-alang di bawah tanah, serta tutupan daunnya yang rapat, memberikan
manfaat perlindungan yang dibutuhkan itu.
Di Bali dan Indonesia timur umumnya, daun alang-alang
yang dikeringkan dan dikebat dalam berkas-berkas digunakan sebagai bahan atap
rumah dan bangunan lainnya. Daun ilalang juga kerap digunakan sebagai mulsa
untuk melindungi tanah di lahan pertanian. Serat halus dari malai bunganya
kadang-kadang digunakan sebagai pengganti kapuk, untuk mengisi alas tidur atau
bantal.
Rimpang dan
akar ilalang kerap digunakan sebagai bahan obat tradisional, untuk meluruhkan
kencing (diuretika), mengobati demam dan lain-lain. Sejumlah kultivarnya diseleksi untuk
dijadikan rumput hias di taman-taman. Di antaranya adalah kultivar Red
Baron yang berdaun merah.
4.
Manfaat Alang-alang Imperata cylindrica
a.
Nilai
medis
Hasil penelitian tentang alang-alang menyebutkan bahwa ada kandungan
manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin,
cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam
alkali. Dengan kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik
(menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan
pendarahan) dan menghilangkan haus. Akar alang-alang berkhasiat sebagai obat
untuk berbagai gangguan kesehatan, seperti batu ginjal, air kemih mengandung
darah, prostat, keputihan, campak, radang hati, hepatitis, tekanan darah
tinggi, urat saraf melemah, asma, radang paru-paru, jantung koroner, gangguan
pencernaan dan diare.
b.
Alang-alang biasa digunakan sebagai pakan ternak ruminansia. Secara
tradisional, alang-alang juga dimanfaatkan penduduk pedesaan untuk membuat atap
rumah dikarenakan keberadaannya yang mudah didapatkan serta tahan lama. Untuk
atap dari daun alang-alang dijual dengan harga Rp. 5.000,00 dengan ukuran 1,2
m. Alang-alang juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan kertas.
Alang-alang bermanfaat dalam mengontrol erosi tanah atau sebagai pupuk hijau.
5.
Ekologi alang-alang (Imperata cylindrica)
Imperata cylindrica sering ditemukan pada tempat-tempat yang
memiliki curah hujan lebih dari 1000 mm pertahun dengan kelembapan 75 – 90 %.
Tercatat tumbuhan alang-alang terdapat pada ketinggian 2700 m dari permukaan
laut di Indonesia. Kondisi terbaik untuk pertumbuhan alang-alang dengan suhu
rata-rata 26 ˚C. Diperkirakan, alang-alang menutupi sekitar 5000 juta hektar
daratan. Alang-alang dijumpai pada kisaran habitat yang luas mencakup
perbukitan pasir kering di lepas pantai dan gurun, juga rawa dan tepi sungai di
lembah. Tumbuhan alang-alang menyukai tempat yang memperoleh banyak cahaya dan
tidak dapat tumbuh bila mendapat naungan penuh. Meskipun tumbuh pada kisaran
tipe tanah dan tingkat kesuburan yang luas, alang-alang tumbuh dengan baik pada
tempat bertanah basah. pH tanah untuk menumbuhkan alang-alang berkisar antara
4,0 – 7,5.


6.
Gambar
Alang-alang (Imperata cylindrica)